Membahas sesuka gue dan semau gue, yang penting gaya dulu filosofi mah belakangan

"THE LILYWHITES"

Setelah perhelatan akbar Asian Games 2018 berakhir, suasana di Jakarta seperti pada umumnya. Walau masih membekas euforia akan 31 emas yang didulang oleh para atlit-atlit Indonesia. Namun, pada tanggal 5 September kemarin, 3 hari pasca upacara penutupan Asian Games 2018, sebuah klub sepakbola di London Utara lahir ke dunia. Yap, that’s Tottenham Hotspur. 

Tanggal 5 September 1882, Tottenham Hotspur dibentuk sebagai "cabang" dari Hotspur Cricket Club. Pada awalnya nama yang dipilih adalah Hotspur FC karena masih dalam bagian tim kriket tersebut. Seiring dengan perkembangan terhadap para pemain, lapangan sepakbola dan lain-lain. Akhirnya mereka berganti menjadi Tottenham Hotspur.


Klub yang bermarkas di daerah bernama Tottenham, daerah utara London ini pada akhirnya bergabung ke South League pada 1896-1897 dan memenangi gelar pada 1900. Bahkan pada musim berikutnya Tottenham mampu meraih gelar Piala FA, pertama kalinya klub di luar Football League (kasta tertinggi saat itu).

Tottenham Hotspur menjadi tim Inggris pertama yang menjuarai Eropa pada 1963 (Piala Winners) dengan mengalahkan Atletico Madrid. Trofi Eropa berikutnya juga berhasil diraih dengan menjuarai Piala UEFA pada 1972 dan 1984. Total Spurs juga telah mengumpulkan 8 Piala FA, 4 Piala Liga, dan 7 Charity Shields. Gelar terakhir Charity Shield diperoleh berkat keputusan juara bersama dengan rival sekota Arsenal pada 1991, sekaligus musim terakhir adanya juara bersama sebelum diputuskan adanya perpanjangan serta tendangan penalti.

Bagaimana dengan Tottenham Hotspur sekarang? Pada musim 2018/2019 ini, Spurs tidak melakukan pembelian pemain pada bursa transfer, sampai ditutupnya bursa transfer Premier League. Salah satu alasan konkritnya ialah baru selesainya renovasi markas mereka, White Hart Lane. Apa yang dilakukan oleh Spurs pada offseason musim 2018/2019 mengingatkan kita kepada klub Arsenal yang kala itu menyelesaikan pembangunan Emirates Stadium mereka tidak melakukan aktifitas bursa transfer. Lalu bagaimana prospek kedepannya salah satu klub London Utara tersebut?



Saat ini, Spurs tetap mengandalkan Harry Kane dan Christian Eriksen sebagai mesin gol mereka. Penjaga gawang masih terdapat nama Hugo Lloris, kiper berkebangsaan Prancis yang juga skuad juara Piala Dunia 2018. Selain itu, ada nama Lucas Rodrigues Moura Da Silva atau dikenal sebagai Lucas Moura. Pemain berpaspor Brazil ini menjadi suksesor Son Heung-min yang membela Timnas Korea Selatan. Tapi, setelah Son bebas dari wajib militer karena memenangkan medali emas dalam cabang olahraga sepakbola pada Asian Games 2018, apakah sang pelatih Mauricio Pochettino akan melakukan rotasi terhadap keduanya? Mengingat Tottenham Hotspur juga berpartisipasi dalam perhelatan Liga Champions Eropa. Dan Spurs menjadi klub satu-satunya di kota London yang mengikuti kompetisi klub tertinggi di daratan benua biru tersebut pada musim ini.



Bahkan, Pochettino sebelumnya diincar oleh klub Real Madrid FC setelah ditinggal oleh Zinedine Zidane. Namun, Real Madrid FC justru memilih mantan pelatih Timnas Spanyol, Julen Lopetegui sebagai bagian dari kepelatihan selanjutnya untuk klub kota Madrid itu.



Komposisi para pemain Spurs tidak berubah dari musim 2017/2018 dikarenakan mereka tidak melakukan aktifitas bursa transfer. Dengan skuad yang ada, Mauricio Pochettino tentunya berharap mereka bisa mengarungi persaingan dalam satu musim, baik di Premier League, FA Cup, hingga kompetisi Liga Champions Eropa. Spurs berada satu grup bersama Barcelona FC, PSV Eindhoven dan FC Internazionale Milano a.k.a Inter Milan. Tentu fans Spurs garis keras maupun fans layar kaca tidak mau tim kesayangan mereka keok tak berdaya, mereka mempunyai harapan musim ini untuk skuad berjuluk "The Lilywhites"

POSTED BY Abitd Muhtadin
DISCUSSION 0 Comments

Leave a Reply

kalo komentar boleh yg asem asem aja, kalo pedes udah bosen

Diberdayakan oleh Blogger.