Membahas sesuka gue dan semau gue, yang penting gaya dulu filosofi mah belakangan

8.0 / 10

Bulan April dan Mei tahun ini hadir 2 film yang sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat Indonesia. Dalam skala nasional, memang 2 film menyedot antusiasme dalam menonton film di bioskop. Bahkan, di sentra bioskop-bioskop pada umumnya memutarkan 2 film ini, tidak ada film-film lain. Satu film luar negeri dan satu film lokal a.k.a "karya anak bangsa". We called 'Captain America : Civil War' and 'AADC2' (pls don't read "ee di ci tu", but "What's Up With Love 2").

Sejatinya, saya bukan penggemar film yang begitu maniac. Kalau ada film bagus pasti saya tonton, tentunya harus dilihat dari trailer film sebagai bagian dari keputusan apakah film tersebut harus ditonton atau tidak. Saya memutuskan untuk menonton film AADC 2 / Ada Apa Dengan Cinta 2, mengapa?


Rangga and Cinta is back....

Sebenarnya, penonton ingin melihat bagaimana kelanjutan hubungan Rangga (Nicholas Saputra, obviously) yang tidak bertemu Cinta (the one and only, Dian Sastrowardoyo) selama 14 tahun antara New York dan Jakarta. Tidak hanya itu, persahabatan "Geng Cinta" antara Cinta dengan Milly (Sissy Pricillia), Karmen (Adinia Wirasti) dan Maura (Titi Kamal) sejak mereka duduk di bangku SMA juga disajikan dalam film ini. So, what's going on? Get review?

Dimulai dari 10 menit pertama, tentang persahabatan "Geng Cinta" oleh Cinta, Milly, Karmen dan Maura (where's Alya? She's passed away 'cause car accident 3 years ago). Next, mereka merencanakan pergi ke Yogyakarta untuk berlibur dan travelling. Sementara Rangga, masih terngiang oleh masa lalunya, antara Cinta dan ibu tirinya.


Geng Cinta in action

Yogyakarta, menjadi set "konflik" di dalam film yang baru seminggu sudah menembus lebih dari 2.000.000 penonton. Ada banyak set dan acting yang membuat penonton "senyum-senyum" sendiri. Canda, gelak tawa, gemas dan haru dikemas menjadi satu. Merangkum rentetan cerita persahabatan "Geng Cinta" selama di Yogyakarta, dan yang ditunggu-tunggu, pertemuan antara Rangga dan Cinta sejak 14 tahun yang lalu. Sekian ratus purnama mereka bertemu, dan bercengkrama hanya dengan satu malam. Seolah Rangga membuka kenangan dan harapan untuk mendapatkan Cinta. Namun, Cinta saat itu sudah mempunyai tunangan yang bernama Trian (Ario Bayu). Setelah pertemuan satu malam itu, Cinta kembali ke Jakarta dengan perasaan campur aduk. Seperti cinta di jaman SMA pada umumnya, galau dan ..... bimbang.


You're now on the way

Tak berhenti sampai disitu, pertemuan Rangga dengan ibu tirinya bisa dikatakan well done. Sepertinya tanpa berusaha memberikan penjelasan yang banyak, penonton dapat menyimpulkan sendiri film ini agar durasi tidak terbuang banyak pada kisah masa lalu saja.

Bisa dikatakan, Rangga dan Cinta di film AADC 2 tidak lagi dicemplungkan ke dalam percintaan anak SMA. Justru AADC 2 memberikan romansa percintaan yang lebih dewasa dan tampak sederhana seperti sebelumnya. Kisahnya boleh berubah, tetapi Rangga dan Cinta tetap sama, seperti 14 tahun yang lalu. Hampir sama dengan film AADC 1, kritik-kritik sosial ditampilkan dalam film karya Riri Riza ini. Setiap pemain mendapatkan energi terbaiknya disini (termasuk Mamet, yang diperankan oleh Dennis Adhiswara). Seperti kepingan puzzle, masing-masing peran membentuk cerita tersendiri nan indah. Termasuk urusan sound mixing, saya sangat suka, with sound, music and poetry. Pengambilan gambar? Hmm... Saya katakan lumayan. Bagaimana dengan adegan dan skenario? apalagi kalau bukan saya menyukai plot twist yang dihadirkan di film ini. 

Kesimpulannya? Ketidaksempurnaan seolah bersembunyi, walau (mungkin) banyak yang harus diperbaiki. Sebuah sekuel yang menurut saya tidak egois dan berambisi ingin lebih unggul. Terlebih lagi, AADC 2 hanya ingin berbagi kisah yang selama ini dipendam sendiri, tersimpan dalam kotak kardus dan dibukanya kembali. Kembali lagi, saya melihat film besutan Miles Films dan Legacy Films ini pun bukanlah film yang sempurna. Saya melihat AADC 2 dibuat melalui peran-peran yang ada didalamnya. Rangga yang cool, Cinta yang girly dan peran-peran lainnya yang lebih kuat dan matang. IMO, AADC 2 bukan hanya cerita nostalgia, tetapi lebih dari itu. Persahabatan, keluarga, cinta dan Yogyakarta ada di dalamnya.

Semua perihal diciptakan dengan batas,
Membelah sesuatu dari sesuatu yang lain.
Hari ini membelah membatas besok dan kemarin.
Besok batas hari ini dan lusa.
Jalan-jalan memisahkan deretan toko dan perpustakaan kota,
bilik penjara, dan kantor walikota.
Juga rumahku, dan seluruh tempat dimana pernah ada kita.

Bandara dan udara memisahkan New York dan Jakarta,
Resah di dadamu dan rahasia yang menanti di jantung puisi dipisahkan kata,
Begitu pula rindu.
Antar pulau dan seorang petualang yang gila.
Seperti penjahat dan kebaikan dihalang ruang dan undang-undang.

Seorang ayah membelah anak dari ibunya dan sebaliknya,
Atau senyummu dinding diantara aku dan ketidakwarasan.
Persis segelas kopi tanpa gula pejamkan mata dari tidur.

Apa kabar kamu hari ini?
Lihat tanda tanya itu,
Jurang antara kebodohan dan keinginanku memilikimu sekali lagi.

Batas - M. Aan Mansyur

8.0 / 10

POSTED BY Abitd Muhtadin
DISCUSSION 0 Comments

Leave a Reply

kalo komentar boleh yg asem asem aja, kalo pedes udah bosen

Diberdayakan oleh Blogger.