Membahas sesuka gue dan semau gue, yang penting gaya dulu filosofi mah belakangan

Sering Sekali Terjadi Di Kota-Kota Besar

Pagi hari seperti biasa, saya memulai aktifitas berangkat ke kantor. Tapi, tanggal 14 April 2016, menjadi aktifitas berangkat ke kantor yang tidak biasa. Saya naik ojek berbasis online dikarenakan motor saya berada di kantor. Yaaah itu mah biasa banget, terus apa yang tidak biasa sih?

Saya mencoba sebuah ojek online yang baru, baru-baru ini Uber, salah satu penyedia layanan jasa transportasi online di dunia, meluncurkan produk baru yang bernama uberMOTOR.


Yap, uberMOTOR.
Emang tulisannya seperti ini, cek aja di situsnya www.uber.com :))


Kalian bisa panggil "Abang Uber"

Sedikit saya ceritakan, dalam situs resminya Uber, uberMOTOR memungkinkan siapapun untuk mendapatkan perjalanan dengan sepeda motor dalam hitungan menit, dengan hanya menekan satu (atau beberapa) tombol. Baik jika anda berada dibelalakang kemudi atau di atas kursi (jok belakang) sepeda motor. Uber ingin menjadikan layanannya dapat dinikmati oleh semua orang. uberMOTOR juga hadir ditengah problematika masyarakat di kota besar, yaitu kemacetan, untuk membantu ribuan orang mendapatkan perjalanan yang hemat dan dapat diandalkan melalui metode aplikasi.

Saat ini, uberMOTOR baru hadir di Jakarta. Sisanya mungkin sedang dalam tahap pengembangan. Sistem pada uberMOTOR hampir sama dengan Gojek maupun Grabbike. Tinggal pesan, tunggu, antar dan bayar. Skema yang sudah saya jelaskan pada postingan blog saya disini.

Oke saya akan coba review bagaimana sensasinya naik uberMOTOR pertama kalinya. (Sensasi? Emang artis?)
:))))

Balik lagi cerita saya berangkat ke kantor. Setelah saya mengetahui adanya uberMOTOR, saya langsung memesannya lewat aplikasi Uber (yaiyalah, masa lewat aplikasi tukang gorengan). Saya menunggu di depan gang rumah saya, dan driver uberMOTOR nya tiba. Saya dijemput dan memberikan saya helm bertuliskan "Uber" (tidak ditawarkan masker atau pelindung kepala seperti Gojek atau Grabbike, mungkin karena masih baru kali yaa). After that, we went to my office in Fatmawati via Rasuna Said, Prapanca and Cipete. Saya sengaja tidak melewati Jalan Sudirman karena macet akibat percobaan pembebasan 3in1, maka dari itu saya coba melewati jalur alternatif untuk sampai ke kantor saya.

Oh iya, ketika saya memesan, memang belum banyak driver uberMOTOR yang berkeliaran. Buat anda yang ingin menjadi bagian dari driver uberMOTOR (atau keluarga, tetangga atau siapapun laah) bisa mendaftar disini.

Setelah melewati jalanan ibukota, akhirnya saya tiba di kantor saya. Sepanjang jalan saya membandingkan harga antara Gojek, Grabbike dan uberMOTOR. Percobaan saya kali ini memang sedikit membuat saya heran. Kalau dari rumah saya dibilangan Gambir, Jakarta Pusat ke daerah Fatmawati, Jakarta Selatan, tertera di aplikasi Gojek membutuhkan biaya Rp. 35.000 dan Grabbike dengan Rp. 38.000, sedangkan uberMOTOR beda lagi. Skema Uber menggunakan sistem argo seperti taksi, but in Uber app. Dan terdapat harga fare estimate uberMOTOR dikisaran harga Rp. 19.000 - Rp 25.000. Itu berarti saya bisa menghemat 10 ribu rupiah saja, lumayan bisa buat makan siang saya, hehehehehe. Mudah-mudahan ini bukan cuma promo belaka saja, dan kalaupun harga dinaikan harusnya ada pelayanan yang lebih dari pihak Uber. Berhubung mereka masih baru di dunia perojekan online.


Hmm.. lumayan juga. Untuk reviewnya saya berikan bintang 4.

Selain itu, Uber juga menyediakan pembayaran melalui uang tunai. Tidak hanya kartu kredit semata, Uber mencoba masuk ke dalam area masyarakat yang memang tidak memakai kartu kredit. Selaras dengan keinginan Uber yang ingin melayani semua lapisan masyarakat pada umumnya.

Bagi yang belum daftar, saya sarankan untuk daftar dan pake kode gratisan Uber. Asik kan cuy??

Kembali lagi, saya melihat hadirnya uberMOTOR merupakan efek domino dari sebuah kebutuhan dengan memanfaatkan teknologi. Uber menawarkan sesuatu yang menarik menurut saya, we know Uber only requested premium cars before that. Tapi, apakah nantinya layanan uberMOTOR seperti halnya layanan Uber sebelumnya? Semoga saja.

Semua tergantung masing-masing pembaca, apakah juga uberMOTOR bisa bersaing dengan Gojek, Grabbike atau ojek online lainnya? Oh iya kalau sudah ada yang mencoba uberMOTOR bisa komen dibawah tentang pengalamannya yes.

Terakhir.....


Seorang om-om sedang selfie ketika naik Uber, sering terjadi di kota-kota besar :))

POSTED BY Abitd Muhtadin
DISCUSSION 5 Comments

5 Responses to : Sering Sekali Terjadi Di Kota-Kota Besar

  1. Anonim says:

    Nice review

  2. Romiyana says:

    mau abang ubernya dong #salahkomen

  3. Unknown says:

    Wah gue baru tau nih Uber ngeluarin versi motor. So far gue cuma pernah pake gojek, itupun baru sekali waktu maen ke Bandung. Oke juga service-nya.

    Yang gue seneng dengan adanya mass transportation berbasis aplikasi ini adalah idenya dan keberaniannya untuk melawan yang konvensional. Ya, digital itu kenyataan.

  4. Mbak Romiyana, hmmm abang ubernya coba dicolek dulu. Hehehehe

  5. Mas Indra, there's all about internet of things. In your internet, we can all you want. Bukan melawan konvensional, tetapi sistem aplikasi berbasis internet mencoba kita beradaptasi dengan teknologi.

Leave a Reply

kalo komentar boleh yg asem asem aja, kalo pedes udah bosen

Diberdayakan oleh Blogger.