Membahas sesuka gue dan semau gue, yang penting gaya dulu filosofi mah belakangan

Same Love

"If I was gay, I would thing hip-hop hates me. Have you read the Youtube comments? Man, that's gay, get dropped on the daily. We become some numb to what we're saying" - Macklemore & Ryan Lewis.

Saya membuka tulisan saya ini (yg sebentar lagi bakal kontroversial) dengan sebuah kutipan lagu yg menceritakan tentang bagaimana seorang 'gay' hidup di sebuah lingkungan yg menolak keberadaannya. Yap, tahun 2016, kembali sebuah stigma negatif kepada kaum 'gay' yg ada di Indonesia.

LGBT, adalah sebuah singkatan dari Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender. Istilah ini digunakan semenjak tahun 1990-an dengan mengganti frasa "komunitas gay" karena istilah tersebut lebih mewakili kelompok-kelompok yg telah disebutkan. Istilah pertama yg banyak digunakan ialah homoseksual, kemudian gay hingga muncul singkatan LGBT. Artinya, sudah jelas kalau kaum LGBT merupakan kaum yg mempunyai ketertarikan terhadap sesama jenis (biasa disebut homoseksualitas).


Mari kita bahas satu persatu.

Homoseksualitas bukan termasuk golongan penyakit gangguan jiwa. Penelitian WHO tahun 1992 menunjukkan bahwa homoseksualitas dianggap sebagai variasi dari orientasi seksual saja, bukan penyakit. Homoseksualitas sudah dicabut dari daftar kelainan dan panduan psikologi Internasional DSM sejak tahun 1987. Di Indonesia, PPDGJ (Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa) sudah mencabut homoseksualitas sebagai kelainan tahun 1993.

Sejauh ini belum ada kesimpulan ilmiah apa sebab seseorang tertarik terhadap sesama jenis. Sejumlah penelitian menunjukkan adanya faktor biologis dan lingkungan yg ikut berpengaruh memengaruhinya. Faktor biologis turut andil diantaranya gen, hormon dan struktur otak. Individu-individu dengan orientasi homoseksual dapat mengekspresikannya lewat berbagai cara, biasanya melalui perilaku mereka. Penelitian menunjukkan banyak pasangan gay dan lesbian yg menginginkan, dan berhasil dalam memiliki komitmen dan hubungan yg bertahan lama. Survei membuktikan bahwa antara 40% - 60% pria gay dan 45% - 80% wanita lesbian di USA (negara pro-LGBT) terlibat dalam sebuah hubungan percintaan, data survei selanjutnya mengatakan antara 18% dan 28% dari pasangan gay dan 8% dan 21% dari pasangan lesbian telah hidup bersama selama 10 tahun bahkan lebih. Bisa disimpulkan bahwa antara pasangan heteroseksual dan homoseksual memiliki harapan dan impian terhadap hubungan mereka masing-masing.

LGBT ada sejak jaman dahulu, di jaman Nabi Luth a.s. saja sudah ada kaum LGBT. Kota Sodom dan Amora (read: Gamora) menjadi kota yg banyak memiliki kaum gay kala itu.


Pertanyaannya adalah, Apa yg membuat kaum LGBT menjadi minoritas di Indonesia? Yap, LGBT menjadi bagian dari minoritas, sebanyak 6% rakyat Indonesia adalah kaum LGBT, artinya sebanyak 16 juta orang adalah 'gay'.

"Kok lo bisa tau, Bitd?"
Karena 16 juta itu pengguna situs manjam :p
(kalo gatau situs manjam apaan, googling aja di Yahoo, eh Google maksudnya).
Hehehehehe :D

Oke sekarang (agak) serius.

Mengapa kaum LGBT menjadi minoritas di Indonesia? Anda sebagai pembaca juga tahu kalau lingkungan di Indonesia tidak menerima 'gay'. Indonesia jelas sekali menolak adanya legalisasi LGBT, karena LGBT bukan bagian dari jati diri bangsa. Maka dari itu, banyak kaum 'gay' atau 'lesbian' lebih introvert sebab tidak ada yg mengakui adanya mereka. Banyak dari teman-teman saya menganggap kalau menjadi 'gay' adalah perbuatan dosa sehingga harus dijauhi, banyak juga yg bilang kalau LGBT bisa menular, atau teman-teman saya yg laki-laki tulen bilang kalau mereka takut seorang 'gay' tiba tiba naksir :))

Yang saya akan jelaskan disini adalah, menjadi 'gay' atau 'lesbian' adalah sebuah bawaan, bukan sebuah pilihan. Anggapan masyarakat kita justru sebaliknya, bila pun sebuah pilihan untuk menjadi 'gay' atau 'lesbian' seyogyanya bisa "disembuhkan". Sudah saya tulis sebelumnya bahwa orientasi seksual mereka (kaum LGBT) lebih kepada variasi seksualitas (ketertarikan kepada sesama jenis) bukan penyakit menular. Mereka sama seperti manusia normal pada umumnya, memiliki orientasi seksual tidak hanya masalah ikeh ikeh kimochi.. saja. Tetapi soal kesetiaan, kasih sayang dan sebagainya, sama seperti hubungan pada umumnya.

Emang flu kalee menular :))

Padahal, bagi saya memiliki teman 'gay' adalah sebuah hiburan yg menyenangkan. 'Cause he's so funny, mereka terlihat lucu apabila kita dekat dan bisa diajak teman curhat. Menurut saya, 'gay' adalah seseorang yg memiliki fisik seperti laki-laki tapi memiliki hati layaknya perempuan. Yaa, bisa lah diajak curhat tapi kalau mobil mogok masih bisa dorong :p

Bagaimana selanjutnya kita menyikapi kaum LGBT?

Jujur saja saya menolak adanya komunitas LGBT untuk dilegalkan, karena memang di Indonesia jelas jelas menolak adanya legalisasi LGBT. Apakah kita harus menjauhinya? Tentu saja tidak mungkin, karena mereka sama seperti saya, sesama manusia pada umumnya.

Menteri Agama Republik Indonesia, Bpk. Lukman Hakim Syarifudin berkata mereka (kaum LGBT) butuh dirangkul, bukan dikafirkan. Meski mereka menyimpang menurut ajaran agama, tetapi sebagai manusia hendaknya dapat merangkul bersama. Bahkan menurut Menkopolhukam, Bpk. Luhut Panjaitan berkomentar, apapun mereka, apapun pekerjaannya, mereka masih Warga Negara Indonesia (WNI) dan mempunyai hak sebagai warga negara untuk dilindungi.

Soal dosa, terserah interpretasi anda sebagai pembaca. Tapi jangan sombong terhadap peran Tuhan yg berhak menetapkan dosa manusia. Serahkan semua pada-Nya. Kapasitas saya dan anda adalah menghormati semua manusia, menghormati hak-hak manusia dan tidak mendiskriminasi manusia.



Gay is synonymous with the lesser,

It's the same hate that's caused wars from religion,

Gender to skin color, the complexion of your pigment,

The same fight that led people to walk out and sit in,

It's human rights for everybody, there is no difference!

Live on and be yourself,

When I was at church they taught me something else,
If you preach hate at the service those words aren't anointed,
That holy water that you soak in has been poisoned,
When everyone else is more comfortable remaining voiceless,
Rather than fighting for humans that have had their rights stolen,
I might not be the same, but that's not important,
No freedom until we're equal, damn right I support it.

Love is patient,
Love is kind,
Same Love.

POSTED BY 404 NOT FOUND
DISCUSSION 6 Comments

6 Responses to : Same Love

  1. Anonim says:

    LGBT adalah manusia ciptaan tuhan cacat produksi...lebih baik direturn saja alias dimusnahkan dimuka bumi....dikembalikan lagi ke alam baka semoga kelak terlahir kembali menjadi manusia normal seutuhnya.....

  2. Anonim says:

    semoga aktivis HAM tidak ikut ikutan dengan dalih hak asasi. itu HARAM buat semua AGAMA menjijikan sekali

  3. Anonim says:

    Anjing aja tahu.. masa manusia yg di beri akal bertingkah lebih rendah dari hewan.. #mikir.. #tolakLGBT

  4. Mbak Mono says:

    LGBT bukan ancaman, mereka adalah bagian dari kehidupan sosial manusia sejak jaman dulu kala. so be open minded

  5. miko says:

    Kayak materi stand-up nya bang Panji 😂

  6. Terinspirasi dari situ juga mas

Leave a Reply

kalo komentar boleh yg asem asem aja, kalo pedes udah bosen

Diberdayakan oleh Blogger.