Membahas sesuka gue dan semau gue, yang penting gaya dulu filosofi mah belakangan

Ibu

Dari sebuah tulisan aku berkarya,
Di bawah ketiak laptop, saya mengais reputasi sesuai jalan saya.

Menulis..

Pernahkah kita membayangkan selama sembilan bulan beraktifitas dengan membawa tambahan berat badan sebesar 10 - 20 kilogram?
Pernahkah kita terbayang harus sedia 24 jam siang maupun malam?
Atau rela berkorban nyawa dengan ikhlas tanpa pamrih untuk seseorang?

Siapakah dia?
Dia seorang wanita,
Bukan artis, bukan pejabat.
Tapi dia IBU.

Setelah kita beranjak dewasa, Ibu tidak menuntut jasa jasa yg lalu dan kita bukannya membalas tapi sering kita mengacuhkan. Beberapa dari kita tumbuh menjadi orang yg lupa kacang pada kulitnya karena merasa sok pintar, mengecap pendidikan yg lebih baik, dan lebih dikelilingi oleh teknologi.

Bukannya saya tidak mencintai seorang ayah, tapi ayah saya menyuruh saya untuk memberikan cintanya yg lebih kepada ibu saya.

Ibu, berjuang demi kita dimulai dengan menjaga kita didalam kandungan selama sembilan bulan, menyusui selama dua tahun, mendidik kita tanpa batas kesabarannya. Ibu menjadi sosok lebih dari layak untuk kita sebut "SUPER WOMEN IN THE WORLD"

Dengan sikap sikap yg kurang terpujinya kita, apakah seorang ibu lalu "membuang" anaknya begitu saja?
Tentu tidak.

Malah ibu selalu mendoakan anaknya supaya lebih baik dalam berkarya

Dalam belajar

Dalam berbagai hal.

Dalam kondisi tertentu ibu bisa menjadi penolong buat diri kita. Selama ini kita selalu curhat kepada teman, bestfriend, or someone who you love. Coba deh kalian curhat sama ibu kalian masing masing.

Menurut saya, seorang ibunya mempunyai sense of mood terhadap anaknya.

Ibu yg cerdas adalah ibu yg pengertian sama anaknya

Anak yg cerdas adalah anak yg menyayangi kedua orang tuanya, termasuk ibunya.

Pasangan yg cerdas adalah pasangan yg care with her parents and her parents in law

Jangan pernah melawan, apalagi menyakiti. Doakan kedua orang tua kita, berbuat baiklah kepadanya.
Dengan cara apa?

You could say the meek, listen, and refrain from speaking showed aggravation and impatience
Berbuat baik, empower
Jadikan ibu dan keluarga kita sebagai sahabat, guru, dan juga pembimbing dalam hidup kita.

Bagaimana kalau ibu atau orang tua kita tidak menerima kita?
Tetaplah berbuat baik, jaga ego diri kita. Tunjukkan bahwa kita adalah anak yg terbaik yg mereka punya.

Terakhir, saya mengutip lirik lagu Maher Zain yg berjudul "Number One For Me"

Oh, if I could turn back time rewind

If I could make it undone

I swear that I would

I would make it up to you

Mom I'm all grown up now

It's a brand new day

I'd like to put a smile on your face every day


Salamku untukmu, wahai orang tuaku, sahabatku, dan guruku: Ibu

POSTED BY Abitd Muhtadin
POSTED IN
DISCUSSION 0 Comments

Leave a Reply

kalo komentar boleh yg asem asem aja, kalo pedes udah bosen

Diberdayakan oleh Blogger.