"Yes", "No", dan "Insya Allah"

Suatu ketika gue nanya ke temen gue, "Bro, besok jadi gak nonton Iron Man 3??". Temen gue menjawab, "Insya Allah bro"

Banyak orang di Indonesia yg ternyata susah nolak ketika diajak melakukan sesuatu hal. Bukannya apa apa, karena gak enak hati, takut nyinggung, takut nantinya salah sangka. Apalagi kalo diajak dateng ke acara orang atau acara pribadi.

Saking susah nolaknya, satu senjata orang Indonesia kalo diajak sesuatu supaya gak repot. Yaitu "Insya Allah"

Apa sih artinya "Insya Allah"

Mari kita telaah.

Insya Allah, berarti "atas izin Allah". Artinya sekuat tenaga kita bahkan berjuang habis habisan demi menuruti ajakan orang tapi karena sesuatu hal yg gak kita inginin (misalnya mobil mogok, hujan deres, ketemu mantan, de el el). Kita sudah berusaha but that's not allowed it.

Kenyataannya memang begitu.

Tapi apa yg terjadi?

Kenapa jawaban tersebut "ngegantung" ya? Maksudnya apa?

Jadi mereka yg menjawab "Insya Allah" dianggap kita agak labil, cause maybe they come or not.

Sama aja lo berlindung dalam derita penuh harapan terhadap Allah.

It's very funny, but you shelter for no reason.

Simplenya, Allah bilang sama lo, "you give false hope to your friend and I were in front of him"

Intinya, kalo lo diajak temen lo ke Sevel, lo jawab aja, "Daripada gue denger curhatan lo tentang cewek yg lo taksir, gimana lo ngegebet cewek itu, ngomongin orang dari jauh, dan jajan jajan gak jelas mending gue nyantai aja di kamar dengerin musik atau baca buku. Atau nulis blog"

Kalo misalnya Facebook menggunakan sistem ini, maka seluruh Invitation pasti jawabannya berubah. Untuk pertanyaan "Will you attend?", pilihannya "Yes", "No", dan "Insya Allah" -_-*